ketika itu aku termenung meratapi diri
sendiri dan menyendiri
menangisi hati yang beku, raga yang sendu
lalu dia datang menghampiriku
tersenyum dan memelukku
seakan dirinya magnet, aku mengiringinya berjalan
tangan kami bergandengan
seakan tangan pun tak ingin saling melepas
kami searah selangkah
menyusuri hati yang tak lagi beku
mengitari hari yang tak lagi sendu
kami bersama sampai saat nanti
saat dimana waktu melangkah selesai
dimana magnet tak lagi merekat
berganti cahaya keabadian
sambil menantikan hari itu
aku dan dia akan slalu bersama
tak'kan ada lagi beku dan sendu