11 November 2011

11-11-2011

11-11-11
walau setres sama kerjaan kantor
karna banyak yg lahiran -,-

tapi senang karna main timezone sm pacar
trus menang deal or no deal dgn 100 tiket :D

trus makan di tempat yg sama2 baru 1x dikunjungi
dan makan sampe nyaris Rp 250.000,- =))

setres tapi senangg :) love you much sayangg

25 October 2011

aku terpaksa menikahinya..

Aku membencinya, itulah yang selalu kubisikkan dalam hatiku hampir sepanjang kebersamaan kami. Meskipun menikahinya, aku tak pernah benar-benar menyerahkan hatiku padanya. Menikah karena paksaan orangtua, membuatku membenci suamiku sendiri.Walaupun menikah terpaksa, aku tak pernah menunjukkan sikap benciku. Meskipun membencinya, setiap hari aku melayaninya sebagaimana tugas istri. Aku terpaksa melakukan semuanya karena aku tak punya pegangan lain.Beberapa kali muncul keinginan meninggalkannya tapi aku tak punya kemampuan finansial dan dukungan siapapun. Kedua orangtuaku sangat menyayangi suamiku karena menurut mereka, suamiku adalah sosok suami sempurna untuk putri satu-satunya mereka.Ketika menikah, aku menjadi istri yang teramat manja. Kulakukan segala hal sesuka hatiku. Suamiku juga memanjakanku sedemikian rupa. Aku tak pernah benar-benar menjalani tugasku sebagai seorang istri. Aku selalu bergantung padanya karena aku menganggap hal itu sudah seharusnya setelah apa yang ia lakukan padaku. Aku telah menyerahkan hidupku padanya sehingga tugasnyalah membuatku bahagia dengan menuruti semua keinginanku.Di rumah kami, akulah ratunya. Tak ada seorangpun yang berani melawan. Jika ada sedikit saja masalah, aku selalu menyalahkan suamiku. Aku tak suka handuknya yang basah yang diletakkan di tempat tidur, aku sebal melihat ia meletakkan sendok sisa mengaduk susu di atas meja dan meninggalkan bekas lengket, aku benci ketika ia memakai komputerku meskipun hanya untuk menyelesaikan pekerjaannya. Aku marah kalau ia menggantung bajunya di kapstock bajuku, aku juga marah kalau ia memakai pasta gigi tanpa memencetnya dengan rapi, aku marah kalau ia menghubungiku hingga berkali-kali ketika aku sedang bersenang-senang dengan teman-temanku.

Tadinya aku memilih untuk tidak punya anak. Meskipun tidak bekerja, tapi aku tak mau mengurus anak. Awalnya dia mendukung dan akupun ber-KB dengan pil. Tapi rupanya ia menyembunyikan keinginannya begitu dalam sampai suatu hari aku lupa minum pil KB dan meskipun ia tahu ia membiarkannya. Akupun hamil dan baru menyadarinya setelah lebih dari empat bulan, dokterpun menolak menggugurkannya.Itulah kemarahanku terbesar padanya. Kemarahan semakin bertambah ketika aku mengandung sepasang anak kembar dan harus mengalami kelahiran yang sulit. Aku memaksanya melakukan tindakan vasektomi agar aku tidak hamil lagi. Dengan patuh ia melakukan semua keinginanku karena aku mengancam akan meninggalkannya bersama kedua anak kami.Waktu berlalu hingga anak-anak tak terasa berulang tahun yang ke-delapan. Seperti pagi-pagi sebelumnya, aku bangun paling akhir. Suami dan anak-anak sudah menungguku di meja makan. Seperti biasa, dialah yang menyediakan sarapan pagi dan mengantar anak-anak ke sekolah. Hari itu, ia mengingatkan kalau hari itu ada peringatan ulang tahun ibuku. Aku hanya menjawab dengan anggukan tanpa mempedulikan kata-katanya yang mengingatkan peristiwa tahun sebelumnya, saat itu aku memilih ke mal dan tidak hadir di acara ibu. Yaah, karena merasa terjebak dengan perkawinanku, aku juga membenci kedua orangtuaku.Sebelum ke kantor, biasanya suamiku mencium pipiku saja dan diikuti anak-anak. Tetapi hari itu, ia juga memelukku sehingga anak-anak menggoda ayahnya dengan ribut. Aku berusaha mengelak dan melepaskan pelukannya. Meskipun akhirnya ikut tersenyum bersama anak-anak. Ia kembali mencium hingga beberapa kali di depan pintu, seakan-akan berat untuk pergi.

Ketika mereka pergi, akupun memutuskan untuk ke salon. Menghabiskan waktu ke salon adalah hobiku. Aku tiba di salon langgananku beberapa jam kemudian. Di salon aku bertemu salah satu temanku sekaligus orang yang tidak kusukai. Kami mengobrol dengan asyik termasuk saling memamerkan kegiatan kami. Tiba waktunya aku harus membayar tagihan salon, namun betapa terkejutnya aku ketika menyadari bahwa dompetku tertinggal di rumah. Meskipun merogoh tasku hingga bagian terdalam aku tak menemukannya di dalam tas. Sambil berusaha mengingat-ingat apa yang terjadi hingga dompetku tak bisa kutemukan aku menelepon suamiku dan bertanya.“Maaf sayang, kemarin Farhan meminta uang jajan dan aku tak punya uang kecil maka kuambil dari dompetmu. Aku lupa menaruhnya kembali ke tasmu, kalau tidak salah aku letakkan di atas meja kerjaku.” Katanya menjelaskan dengan lembut.Dengan marah, aku mengomelinya dengan kasar. Kututup telepon tanpa menunggunya selesai bicara. Tak lama kemudian, handphoneku kembali berbunyi dan meski masih kesal, akupun mengangkatnya dengan setengah membentak. “Apalagi??”“Sayang, aku pulang sekarang, aku akan ambil dompet dan mengantarnya padamu. Sayang sekarang ada dimana?” tanya suamiku cepat , kuatir aku menutup telepon kembali. Aku menyebut nama salonku dan tanpa menunggu jawabannya lagi, aku kembali menutup telepon. Aku berbicara dengan kasir dan mengatakan bahwa suamiku akan datang membayarkan tagihanku. Si empunya Salon yang sahabatku sebenarnya sudah membolehkanku pergi dan mengatakan aku bisa membayarnya nanti kalau aku kembali lagi. Tapi rasa malu karena “musuh”ku juga ikut mendengarku ketinggalan dompet membuatku gengsi untuk berhutang dulu.Hujan turun ketika aku melihat keluar dan berharap mobil suamiku segera sampai. Menit berlalu menjadi jam, aku semakin tidak sabar sehingga mulai menghubungi handphone suamiku. Tak ada jawaban meskipun sudah berkali-kali kutelepon. Padahal biasanya hanya dua kali berdering teleponku sudah diangkatnya. Aku mulai merasa tidak enak dan marah.Teleponku diangkat setelah beberapa kali mencoba. Ketika suara bentakanku belum lagi keluar, terdengar suara asing menjawab telepon suamiku.

Aku terdiam beberapa saat sebelum suara lelaki asing itu memperkenalkan diri,“selamat siang, ibu. Apakah ibu istri dari bapak armandi?” kujawab pertanyaan itu segera. Lelaki asing itu ternyata seorang polisi, ia memberitahu bahwa suamiku mengalami kecelakaan dan saat ini ia sedang dibawa ke rumah sakit kepolisian. Saat itu aku hanya terdiam dan hanya menjawab terima kasih. Ketika telepon ditutup, aku berjongkok dengan bingung. Tanganku menggenggam erat handphone yang kupegang dan beberapa pegawai salon mendekatiku dengan sigap bertanya ada apa hingga wajahku menjadi pucat seputih kertas.Entah bagaimana akhirnya aku sampai di rumah sakit. Entah bagaimana juga tahu-tahu seluruh keluarga hadir di sana menyusulku. Aku yang hanya diam seribu bahasa menunggu suamiku di depan ruang gawat darurat. Aku tak tahu harus melakukan apa karena selama ini dialah yang melakukan segalanya untukku. Ketika akhirnya setelah menunggu beberapa jam, tepat ketika kumandang adzan maghrib terdengar seorang dokter keluar dan menyampaikan berita itu. Suamiku telah tiada. Ia pergi bukan karena kecelakaan itu sendiri, serangan stroke-lah yang menyebabkan kematiannya.

Selesai mendengar kenyataan itu, aku malah sibuk menguatkan kedua orangtuaku dan orangtuanya yang shock.Sama sekali tak ada airmata setetespun keluar di kedua mataku. Aku sibuk menenangkan ayah ibu dan mertuaku. Anak-anak yang terpukul memelukku dengan erat tetapi kesedihan mereka sama sekali tak mampu membuatku menangis.Ketika jenazah dibawa ke rumah dan aku duduk di hadapannya, aku termangu menatap wajah itu. Kusadari baru kali inilah aku benar-benar menatap wajahnya yang tampak tertidur pulas. Kudekati wajahnya dan kupandangi dengan seksama. Saat itulah dadaku menjadi sesak teringat apa yang telah ia berikan padaku selama sepuluh tahun kebersamaan kami. Kusentuh perlahan wajahnya yang telah dingin dan kusadari inilah kali pertama kali aku menyentuh wajahnya yang dulu selalu dihiasi senyum hangat. Airmata merebak dimataku, mengaburkan pandanganku. Aku terkesiap berusaha mengusap agar airmata tak menghalangi tatapan terakhirku padanya, aku ingin mengingat semua bagian wajahnya agar kenangan manis tentang suamiku tak berakhir begitu saja. Tapi bukannya berhenti, airmataku semakin deras membanjiri kedua pipiku. Peringatan dari imam mesjid yang mengatur prosesi pemakaman tidak mampu membuatku berhenti menangis. Aku berusaha menahannya, tapi dadaku sesak mengingat apa yang telah kuperbuat padanya terakhir kali kami berbicara.Aku teringat betapa aku tak pernah memperhatikan kesehatannya. Aku hampir tak pernah mengatur makannya. Padahal ia selalu mengatur apa yang kumakan. Ia memperhatikan vitamin dan obat yang harus kukonsumsi terutama ketika mengandung dan setelah melahirkan. Ia tak pernah absen mengingatkanku makan teratur, bahkan terkadang menyuapiku kalau aku sedang malas makan. Aku tak pernah tahu apa yang ia makan karena aku tak pernah bertanya. Bahkan aku tak tahu apa yang ia sukai dan tidak disukai. Hampir seluruh keluarga tahu bahwa suamiku adalah penggemar mie instant dan kopi kental. Dadaku sesak mendengarnya, karena aku tahu ia mungkin terpaksa makan mie instant karena aku hampir tak pernah memasak untuknya. Aku hanya memasak untuk anak-anak dan diriku sendiri. Aku tak perduli dia sudah makan atau belum ketika pulang kerja. Ia bisa makan masakanku hanya kalau bersisa. Iapun pulang larut malam setiap hari karena dari kantor cukup jauh dari rumah. Aku tak pernah mau menanggapi permintaannya untuk pindah lebih dekat ke kantornya karena tak mau jauh-jauh dari tempat tinggal teman-temanku.Saat pemakaman, aku tak mampu menahan diri lagi. Aku pingsan ketika melihat tubuhnya hilang bersamaan onggokan tanah yang menimbun. Aku tak tahu apapun sampai terbangun di tempat tidur besarku.

Aku terbangun dengan rasa sesal memenuhi rongga dadaku. Keluarga besarku membujukku dengan sia-sia karena mereka tak pernah tahu mengapa aku begitu terluka kehilangan dirinya.Hari-hari yang kujalani setelah kepergiannya bukanlah kebebasan seperti yang selama ini kuinginkan tetapi aku malah terjebak di dalam keinginan untuk bersamanya. Di hari-hari awal kepergiannya, aku duduk termangu memandangi piring kosong. Ayah, Ibu dan ibu mertuaku membujukku makan. Tetapi yang kuingat hanyalah saat suamiku membujukku makan kalau aku sedang mengambek dulu. Ketika aku lupa membawa handuk saat mandi, aku berteriak memanggilnya seperti biasa dan ketika malah ibuku yang datang, aku berjongkok menangis di dalam kamar mandi berharap ia yang datang. Kebiasaanku yang meneleponnya setiap kali aku tidak bisa melakukan sesuatu di rumah, membuat teman kerjanya kebingungan menjawab teleponku. Setiap malam aku menunggunya di kamar tidur dan berharap esok pagi aku terbangun dengan sosoknya di sebelahku.Dulu aku begitu kesal kalau tidur mendengar suara dengkurannya, tapi sekarang aku bahkan sering terbangun karena rindu mendengarnya kembali. Dulu aku kesal karena ia sering berantakan di kamar tidur kami, tetapi kini aku merasa kamar tidur kami terasa kosong dan hampa. Dulu aku begitu kesal jika ia melakukan pekerjaan dan meninggalkannya di laptopku tanpa me-log out, sekarang aku memandangi komputer, mengusap tuts-tutsnya berharap bekas jari-jarinya masih tertinggal di sana. Dulu aku paling tidak suka ia membuat kopi tanpa alas piring di meja, sekarang bekasnya yang tersisa di sarapan pagi terakhirnyapun tidak mau kuhapus. Remote televisi yang biasa disembunyikannya, sekarang dengan mudah kutemukan meski aku berharap bisa mengganti kehilangannya dengan kehilangan remote. Semua kebodohan itu kulakukan karena aku baru menyadari bahwa dia mencintaiku dan aku sudah terkena panah cintanya.Aku juga marah pada diriku sendiri, aku marah karena semua kelihatan normal meskipun ia sudah tidak ada. Aku marah karena baju-bajunya masih di sana meninggalkan baunya yang membuatku rindu. Aku marah karena tak bisa menghentikan semua penyesalanku. Aku marah karena tak ada lagi yang membujukku agar tenang, tak ada lagi yang mengingatkanku sholat meskipun kini kulakukan dengan ikhlas.

Aku sholat karena aku ingin meminta maaf, meminta maaf pada Allah karena menyia-nyiakan suami yang dianugerahi padaku, meminta ampun karena telah menjadi istri yang tidak baik pada suami yang begitu sempurna. Sholatlah yang mampu menghapus dukaku sedikit demi sedikit. Cinta Allah padaku ditunjukkannya dengan begitu banyak perhatian dari keluarga untukku dan anak-anak. Teman-temanku yang selama ini kubela-belain, hampir tak pernah menunjukkan batang hidung mereka setelah kepergian suamiku.Empat puluh hari setelah kematiannya, keluarga mengingatkanku untuk bangkit dari keterpurukan. Ada dua anak yang menungguku dan harus kuhidupi. Kembali rasa bingung merasukiku. Selama ini aku tahu beres dan tak pernah bekerja. Semua dilakukan suamiku. Berapa besar pendapatannya selama ini aku tak pernah peduli, yang kupedulikan hanya jumlah rupiah yang ia transfer ke rekeningku untuk kupakai untuk keperluan pribadi dan setiap bulan uang itu hampir tak pernah bersisa. Dari kantor tempatnya bekerja, aku memperoleh gaji terakhir beserta kompensasi bonusnya. Ketika melihatnya aku terdiam tak menyangka, ternyata seluruh gajinya ditransfer ke rekeningku selama ini. Padahal aku tak pernah sedikitpun menggunakan untuk keperluan rumah tangga. Entah darimana ia memperoleh uang lain untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga karena aku tak pernah bertanya sekalipun soal itu.Yang aku tahu sekarang aku harus bekerja atau anak-anakku takkan bisa hidup karena jumlah gaji terakhir dan kompensasi bonusnya takkan cukup untuk menghidupi kami bertiga. Tapi bekerja di mana? Aku hampir tak pernah punya pengalaman sama sekali. Semuanya selalu diatur oleh dia.Kebingunganku terjawab beberapa waktu kemudian. Ayahku datang bersama seorang notaris. Ia membawa banyak sekali dokumen. Lalu notaris memberikan sebuah surat. Surat pernyataan suami bahwa ia mewariskan seluruh kekayaannya padaku dan anak-anak, ia menyertai ibunya dalam surat tersebut tapi yang membuatku tak mampu berkata apapun adalah isi suratnya untukku.

Istriku Liliana tersayang,Maaf karena harus meninggalkanmu terlebih dahulu, sayang. maaf karena harus membuatmu bertanggung jawab mengurus segalanya sendiri. Maaf karena aku tak bisa memberimu cinta dan kasih sayang lagi. Allah memberiku waktu yang terlalu singkat karena mencintaimu dan anak-anak adalah hal terbaik yang pernah kulakukan untukmu.Seandainya aku bisa, aku ingin mendampingi sayang selamanya. Tetapi aku tak mau kalian kehilangan kasih sayangku begitu saja. Selama ini aku telah menabung sedikit demi sedikit untuk kehidupan kalian nanti. Aku tak ingin sayang susah setelah aku pergi. Tak banyak yang bisa kuberikan tetapi aku berharap sayang bisa memanfaatkannya untuk membesarkan dan mendidik anak-anak. Lakukan yang terbaik untuk mereka, ya sayang. Jangan menangis, sayangku yang manja. Lakukan banyak hal untuk membuat hidupmu yang terbuang percuma selama ini. Aku memberi kebebasan padamu untuk mewujudkan mimpi-mimpi yang tak sempat kau lakukan selama ini. Maafkan kalau aku menyusahkanmu dan semoga Tuhan memberimu jodoh yang lebih baik dariku.Teruntuk Farah, putri tercintaku. Maafkan karena ayah tak bisa mendampingimu. Jadilah istri yang baik seperti Ibu dan Farhan, ksatria pelindungku. Jagalah Ibu dan Farah. Jangan jadi anak yang bandel lagi dan selalu ingat dimanapun kalian berada, ayah akan disana melihatnya. Oke, Buddy!

Aku terisak membaca surat itu, ada gambar kartun dengan kacamata yang diberi lidah menjulur khas suamiku kalau ia mengirimkan note. Notaris memberitahu bahwa selama ini suamiku memiliki beberapa asuransi dan tabungan deposito dari hasil warisan ayah kandungnya. Suamiku membuat beberapa usaha dari hasil deposito tabungan tersebut dan usaha tersebut cukup berhasil meskipun dimanajerin oleh orang-orang kepercayaannya. Aku hanya bisa menangis terharu mengetahui betapa besar cintanya pada kami, sehingga ketika ajal menjemputnya ia tetap membanjiri kami dengan cinta.Aku tak pernah berpikir untuk menikah lagi. Banyaknya lelaki yang hadir tak mampu menghapus sosoknya yang masih begitu hidup di dalam hatiku. Hari demi hari hanya kuabdikan untuk anak-anakku. Ketika orangtuaku dan mertuaku pergi satu persatu meninggalkanku selaman-lamanya, tak satupun meninggalkan kesedihan sedalam kesedihanku saat suamiku pergi.Kini kedua putra putriku berusia duapuluh tiga tahun. Dua hari lagi putriku menikahi seorang pemuda dari tanah seberang.

Putri kami bertanya, “Ibu, aku harus bagaimana nanti setelah menjadi istri, soalnya Farah kan ga bisa masak, ga bisa nyuci, gimana ya bu?”Aku merangkulnya sambil berkata “Cinta sayang, cintailah suamimu, cintailah pilihan hatimu, cintailah apa yang ia miliki dan kau akan mendapatkan segalanya. Karena cinta, kau akan belajar menyenangkan hatinya, akan belajar menerima kekurangannya, akan belajar bahwa sebesar apapun persoalan, kalian akan menyelesaikannya atas nama cinta.”Putriku menatapku, “seperti cinta ibu untuk ayah? Cinta itukah yang membuat ibu tetap setia pada ayah sampai sekarang?”Aku menggeleng, “bukan, sayangku. Cintailah suamimu seperti ayah mencintai ibu dulu, seperti ayah mencintai kalian berdua. Ibu setia pada ayah karena cinta ayah yang begitu besar pada ibu dan kalian berdua.”Aku mungkin tak beruntung karena tak sempat menunjukkan cintaku pada suamiku. Aku menghabiskan sepuluh tahun untuk membencinya, tetapi menghabiskan hampir sepanjang sisa hidupku untuk mencintainya. Aku bebas darinya karena kematian, tapi aku tak pernah bisa bebas dari cintanya yang begitu tulus.

kisah ini terinspirasi dari setiap kisah teristimewa, semoga ada kebaikan bagi aku sang penulis dan bagi kamu yang sejenak membaca dari kisah ini….apalah kita hanya seonggok daging tak bernyawa, keegoisan dan kesemuaan yang kerap kita nampakkan…aku tak ubahnya kamu dan kamu tak ubahnya aku…ya, kita sama-sama jasad yang kelak hanya menjadi bangkai….

19 October 2011

kau sempurnakan aku

tak ada tempat seperti surga,
untuk ku habiskan hidupku denganmu
senandung alunan terindah akan ku lantunkan
teruntuk dirimu cinta, separuh darah hidupku..

tak ada tempat seperti surga,
untuk ku abadikan hidupku denganmu
barisan syair yang terindah akan ku lantunkan
teruntuk dirimu cinta, separuh sukma jiwaku..

mungkin kata2 diatas hanya sepenggal syair lagu
tapi sungguh tanpa dirimu, tak'kan ada yang indah
tak'kan ada yang sempurna, karna kaulah sempurnaku :)

12 September 2011

dia

ketika itu aku termenung meratapi diri

sendiri dan menyendiri

menangisi hati yang beku, raga yang sendu


lalu dia datang menghampiriku

tersenyum dan memelukku

seakan dirinya magnet, aku mengiringinya berjalan

tangan kami bergandengan

seakan tangan pun tak ingin saling melepas


kami searah selangkah

menyusuri hati yang tak lagi beku

mengitari hari yang tak lagi sendu


kami bersama sampai saat nanti

saat dimana waktu melangkah selesai

dimana magnet tak lagi merekat

berganti cahaya keabadian


sambil menantikan hari itu

aku dan dia akan slalu bersama

tak'kan ada lagi beku dan sendu

kita

Kuingin wajahmu terekam dalam ingatanku

sehingga walau mata ini terpejam, aku dapat mengingatmu


Kuingin suaramu menggema di sanubariku

sehingga telinga ini selalu mendendangkan suaramu


Saat raga tak lagi mampu menemanimu

aku ingin kau selalu dapat mengenangku


Sehingga kamu dan aku selalu bersama

walau hanya dalam kenangan kita

29 August 2011

delapan belas

satu setengah tahun
aku sudah mengenalmu
banyak hal yang membuat kita semakin dekat

18 bulan yang lalu
mungkin kita masih bimbang
tapi saat ini tak ada lagi keraguan

pegang erat tangan ini
samakan langkah kaki kita
bergandengan tangan kita menuju ke depan

aku bahagia mengenalmu
aku bahagia bersamamu
aku bahagia menjadi milikmu

work hard

kemarin aku merasa tersudut
terpojok dengan omongan mereka
semua merasa aku yang salah
mereka tidak mengatakan kebenarannya
mereka tidak menyatakan kejujuran

entah aku salah apa pada mereka
aku selalu berusaha tersenyum pada mereka
walau kadang senyum sinis yang kudapat
aku selalu berusaha menyapa mereka
walau kadang mereka buang muka

entah aku harus marah, menangis, memukul
aku sudah merasa bebal
aku merasa muak
aku merasa kemunafikan mereka terlalu besar

apa karna hanya seonggok perhatian dari yang berkuasa
atau hanya karna takut reputasinya pudar
maka mereka merusak reputasi teman sejawat?

kini aku hanya belajar bersabar
lebih sabar dari hari kemarin
dan lebih tabah untuk hari esok

06 August 2011

happy with you :')


ketika aku jenuh dengan semuanya
dia selalu datang dengan keceriaannya
dan pada akhirnya penat itu lepas
jenuh itu hilang


yang ada hanya kegembiraan kami
dan waktu seakan selalu kurang
saat aku bersamanya

thanks for ur time, dear

02 August 2011

http://www.youtube.com/watch?v=2Yz1QBX9kog&feature=related



ketika harus memilih orang yang dicintai atau diri sendiri
kadang kita egois dan mengorbankan yang lain
asal diri tidak terluka dan cita-cita tidak terganggu

17

ibarat manusia yang di anggap dewasa
ketika mereka menyandang usia 17
begitu pula kita yang memasuki 17 bulan ini

tak banyak hal buruk yang kita lewati
tak sedikit pula hal manis yang kita raih
semua kita lewati perlahan tapi pasti

tak perlu kita risaukan yang telah berlalu
masih panjang perjalanan kita ke depan
masih banyak cita harapan yang kita damba

yang berlalu biarlah menjauh
jadikan mereka pelajaran berharga kita
untuk menyongsong hari depan

happy sweet 17 months dear

28 June 2011

koresponden

kalo denger kata koresponden cuma terlintas 'surat-menyurat'
kalo mikir surat-menyurat bayangannya tuh gampiiil abiss

tapi untuk kategorial Legio Maria tingkat Senatus mungkin agak beda
apalagi Senatus di Indonesia cuma 2 doank, dan 2 Senatus itu megang seluruh Indonesia

kenapa tiba-tiba gw ngomongin Senatus dan koresponden??

jadi, hari kamis lalu, gw iseng sms kak Yanti (ketua Senatus yg baru)
bilang kalo gw mau ambil hadiah gw sebagai juara ke-2 lomba Senatus *baca blog di bawah*
eh tiba-tiba si kakak yg awalnya gw panggil tante (trus dia minta dipanggil kakak) nelpon gw
menawarkan kedudukan koresponden antara Senatus Jakarta dgn Komisium Bandung
yg dimana si Komisium Bandung ini butuh informasi atasannya yaitu Senatus Jakarta

gw, manusia yg tidak tau apa-apa ini, dgn pedenya jawab : IYA
entah knapa, mau aja dikasih tugas ini, walau keliatannya ringan tapi berat (??!)
cuma jd jembatan komunikasi antar wilayah Jakarta dan Bandung
tapi berat untuk bagi waktu untuk ke depannya dgn tugas ini dan pekerjaan gw yg shift

tapi gw yakin, Tuhan udah ngatur semua :)
Dia ngasih gw tugas ini, dan kerjaan itu, pasti Dia jg udah ngasih waktu yg tepat buat gw :)

doakan ya teman, biar gw komit sama tugas dan kerjaan :) amin!

12 June 2011

ketika aku berharap ini yang terbaik
harus ku yakini dan ku imani
ini memang yang terbaik
maka semua baik adanya apapun hasilnya

ketika aku mendapatkan kesulitan dalam hidup ini
aku berusaha untuk ingat bahwa ini yang terbaik
yang telah digariskan Tuhan untukku
supaya aku semakin kuat dan tegar

Tuhan, bimbing aku selalu dalam tanganMu
bina aku dan didik aku supaya ingat akan Engkau
dan biarkan aku bersyukur selalu dalam namaMu
amin :)

29 May 2011

ucapan berbanding terbalik dengan kenyataan

huwaaaaaaaaaaa
hari ini seneng banget, pengen jingkrak-jingkrak.. guling-guling..
jadi gini ceritanya,
hari ini pagi-pagi buta, aku udah harus berangkat ke daerah yg namanya Menteng!

ada apaa?
hari ini ada lomba kuis Legio Mariae tingkat Senatus..
apa itu Senatus?
Senatus itu dewan tertinggi di suatu negara yang langsung dipegang oleh Konsilium Irlandia

berhubung, aku baru belajar beberapa minggu sebelum lomba
dan bahannya berjubel, aku hanya pasrah dgn doa
dan pas berangkat, bilang sama 5 orang lainnya (Sherly, Kak Fita, Tante Oni, Tante Melia, Tante Hwahwa)
"aku gugur pertama dan jd supporter kalian aja deh"

tapi eh tapiiii,
ternyata aku sendiri yg melaju ke babak final
dan akhirnya juara 2 tingkat Senatus *waw*

sumpeeh, takjubb abiss
tingkat dibawahnya Senatus (Komisium/Kuria) aja aku ga pernah mimpiin
ini malah langsung tingkat Senatus..
daaaaaaaaaaaaaaaaaan *makin histeris*
ternyata wakil dari Komisium Maria Immaculata Cengkareng hanya A.K.U

semua wakil dari masing-masing Kuria bawahan Komisium Maria Immaculata Cengkareng udah pada gugur
dan tersisa manusia umur 21 tahun ini
mencoba berebutan score dengan ibu-ibu-ibu (3 orang ibu) lainnya..

trima kasih Tuhan atas kesempatan yang Kau berikan
dan trima kasih Bunda Maria atas teladan yang Kau ajarkan

22 May 2011

gapai impian kita :)

akhirnya, setelah sekian lama di telantarkan
blog ini kesentuh lagi :)

sekarang udah sibuk kerja, ilang dr peredaran dunia maya dulu
menyusun satu-persatu kepingan spy impian tercapai..

yuk kita berjuang bersama untuk masa depan kita..
bangun mimpi-mimpi kita jadi kenyataan..
semangat untuk hidup, semangat untuk melayani, semangat untuk kita :)

08 April 2011

malaikat penjaga diriku

aku tau, Tuhan selalu memberikan yang terbaik untukku
aku tau, Tuhan selalu memberikan yang terindah pada waktunya
dan aku mendapatkannya..

dia sesosok pria yang selalu menjagaku
dia selalu ada disaat aku terjatuh
menawarkan tangannya, bukan hanya untuk mengangkatku
tapi juga menggendongku

dia selalu ada disaat aku menangis
tak hanya menawarkan bahunya untuk mengeluarkan sedihku
tapi juga memberikan pelukannya untuk menenangkanku

dia tak hanya ikut senang saat aku bahagia
dia pun ikut menangis disaat aku sakit
dan tak ada yang lebih berharga baginya kecuali senyumanku

dialah malaikat penjagaku yang dikirimkan Tuhan untukku
baru sekarang kami dipersatukan setelah sekian lama kami berkenalan
dan memang saat ini yang tepat untuk berbagi rasa bersamanya :)

29 March 2011

KISAH SEBUAH EMBER

Seorang pemikul air di India memiliki 2 buah ember. Masing-masing ember tergantung di ujung pikulan yang ia pikul dengan bahunya. Salah satu ember dalam keadaan bocor, sedang ember yang satunya lagi sempurna. Setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh dari sumber air ke rumah tuannya, ternyata air ember yang bocor tinggal setengahnya, sedang di ember yang satu lagi tetap penuh. Ember yang bocor merasa malu dengan ketidak sempurnaannya krn ia hanya mampu membawa setengah dari yang diharapkan. Ember yang sempurna merasa bangga dengan prestasinya karena seluruh kewajibannya dapat diselesaikan.

Setelah 2 tahun berjalan, ember yang bocor tidak tahan lagi dan ia pun berkata kepada tuannya,”Aku merasa malu sekali dan ingin meminta maaf atas ketidak mampuanku.” “Mengapa engkau harus malu?” tanya pemikul air itu. “Karena selama 2 tahun ini, aku tidak mampu melakukan tugas dengan sempurna, aku hanya bisa menyelesaikan setengah dari kewajibanku, padahal engkau telah bersusah payah membawaku. Lubang pada tubuhku ini menyebabkan air bocor sepanjang jalan” jawab sang ember.

Si pemikul air berkata, “Apakah kamu memperhatikan bahwa di sepanjang jalan, pada sisi kamu berada penuh dengan bunga yang indah, sedang di sisi lain tidak?” “Memang benar, aku telah memperhatikannya,” kata sang ember. Kemudian si pemikul air itu melanjutkan, “Itu terjadi karena aku tahu kekuranganmu dan aku memanfaatkan kelemahanmu. Aku telah menabur bunga di sepanjang sisimu dan kamu telah menyiramnya setiap hari. Dan hasilnya? Setiap hari selama 2 tahun ini aku dapat menghias meja tuanku dengan bunga-bunga yang indah, yang kamu sirami setiap hari”.

Ketahuilah, bahwa memang kita semua memiliki kekurangan, namun bila kita mau, TUHAN dapat menggunakan kekurangan itu untuk menghias meja BAPA di surga dan memuliakanNYA. Jangan kuatir dengan kekurangan kita, karena pada kelemahan dapat kita temukan kekuatan! Terkadang apa yang menjadi kekurangan kita, justru bisa menjadi kelebihan kita. Amin…!! Tuhan memberkati…

26 March 2011

mengapa menjadi manusia ?!

Suatu ketika, ada seorang pria yang menganggap Natal sebagai sebuah takhayul belaka. Dia bukanlah orang yang kikir. Dia adalah pria yang baik hati dan tulus, setia kepada keluarganya dan bersih kelakuannya terhadap orang lain. Tetapi ia tidak percaya pada kelahiran Kristus yang diceritakan setiap gereja di hari Natal. Dia sunguh-sungguh tidak percaya.


“Saya benar-benar minta maaf jika saya membuat kamu sedih,” kata pria itu kepada istrinya yang rajin pergi ke gereja. “Tapi saya tidak dapat mengerti mengapa Tuhan mau menjadi manusia. Itu adalah hal yang tidak masuk akal bagi saya “

Pada malam Natal , istri dan anak-anaknya pergi menghadiri kebaktian tengah malam di gereja. Pria itu menolak untuk menemani mereka.

“Saya tidak mau menjadi munafik,” jawabnya.

“Saya lebih baik tinggal di rumah. Saya akan menunggumu sampai pulang.”


Tak lama setelah keluarganya berangkat, salju mulai turun. Ia melihat keluar jendela dan melihat butiran-butiran salju itu berjatuhan. Lalu ia kembali ke kursinya di samping perapian dan mulai membaca surat kabar. Beberapa menit kemudian, ia dikejutkan oleh suara ketukan. Bunyi itu terulang tiga kali. Ia berpikir seseorang pasti sedang melemparkan bola salju ke arah jendela rumahnya. Ketika ia pergi ke pintu masuk untuk mengeceknya, ia menemukan sekumpulan burung terbaring tak berdaya di salju yang dingin. Mereka telah terjebak dalam badai salju dan mereka menabrak kaca jendela ketika hendak mencari tempat berteduh.

Saya tidak dapat membiarkan makhluk kecil itu kedinginan di sini, pikir pria itu. Tapi bagaimana saya bisa menolong mereka? Kemudian ia teringat akan kandang tempat kuda poni anak-anaknya. Kandang itu pasti dapat memberikan tempat berlindung yang hangat. Dengan segera pria itu mengambil jaketnya dan pergi ke kandang kuda tersebut. Ia membuka pintunya lebar-lebar dan menyalakan lampunya. Tapi burung-burung itu tidak masuk ke dalam. Makanan pasti dapat menuntun mereka masuk, pikirnya. Jadi ia berlari kembali ke rumahnya untuk mengambil remah-remah roti dan menebarkannya ke salju untuk membuat jejak ke arah kandang. Tapi ia sungguh terkejut. Burung-burung itu tidak menghiraukan remah roti tadi dan terus melompat-lompat kedinginan di atas salju.

Pria itu mencoba menggiring mereka seperti anjing menggiring domba, tapi justru burung-burung itu berpencaran kesana-kemari, malah menjauhi kandang yang hangat itu. “Mereka menganggap saya sebagai makhluk yang aneh dan menakutkan,” kata pria itu pada dirinya sendiri, “dan saya tidak dapat memikirkan cara lain untuk memberitahu bahwa mereka dapat mempercayai saya. Kalau saja saya dapat menjadi seekor burung selama beberapa menit, mungkin saya dapat membawa mereka pada tempat yang aman.”


Pada saat itu juga, lonceng gereja berbunyi. Pria itu berdiri tertegun selama beberapa waktu, mendengarkan bunyi lonceng itu menyambut Natal yang indah. Kemudian dia terjatuh pada lututnya dan berkata, “Sekarang saya mengerti,” bisiknya dengan terisak.


“Sekarang saya mengerti mengapa KAU mau menjadi manusia.”

15 March 2011

akibat mengabaikan kata hati

14 maret 2011

hari itu, aku mau jenguk kakakku yg di pulogadung
karena jauh, jadi aku nyusul pacar ke kantornya
dan rencananya berangkat bareng..

perjalanan dari angkot satu ke yang lainnya udah biasa
tapi sampai di suatu lokasi bernama ps.jumat
aku berencana naik angkot lain (biasanya naik bis)

naik angkot si merah yang emang sptinya jarang
dan skalinya ada, dia kosong..
akhirnya aku naik itu, dan ga lama baru ada penumpang anak skolah

lama berjalan, naik lagi seorang pemuda, dan di depan pun ada lagi
begitu berulang satu persatu pemuda dgn berbagai model

ada yg pake tas ransel gede kyk mau travelling
ada yg pake baju spt sales kantoran
ada yg pake baju rapih dan wangi, perfect man style (naksir)
yg terakhir pake kaos dan spatu kets ala olahragawan

entah emang dr awal naik si pria pertama
aku jg dah bad feeling, tp msh ngeyel dan males turun
akhirnya cm reflek jaga tas dan hape didalamnya

pria yg kedua udah lirik2 tas si anak sekolah
sedangkan aku dan anak sekolah yg juga wanita itu
diapit 2 pria (total 4 pria)

sampai pd akhirnya, si pria olahragawan mukul lututku
dan dia mengaduh kesakitan kakinya spt kram
dan dia menghalangi jalanku keluar pintu

reflek krn takut, aku pun menyuruh supir berhenti dan aku turun
selagi bayar dan menunggu kembalian, aku melirik anak sekolah itu
dan aku menyuruhnya turun tetapi anak itu hanya menatapku saja

sesaat aku shock, nangis di pinggir jalan dan menelepon pacarku
duduk ditemani orang-orang sekitar yang kebanyakan supir pribadi
dan sampai aku tenang, aku menyadari..

Tuhan sangat menyayangiku skalipun aku sering melupakanNya
Dia masih menjagaku sekalipun aku tidak mendengarkanNya
Dia masih memperingatkanku sekalipun aku membantahNya
Dia masih mengajakku berkomunikasi, tp aku menutup kata hatiku

tapi aku juga merasa bersalah meninggalkan anak sekolah itu
apa yg terjadi padanya?
salahkah aku menyelamatkan seorang diri?
dan meninggalkan dia?

10 March 2011

jerit tangis dalam keheningan

Mama sayang,

Aku di surga sekarang, duduk di pangkuan Tuhan.
Ia mengasihiku dan menangis bersamaku
sebab pedih pilu hatiku.
Begitu ingin aku menjadi putri mungilmu.

Tidak terlalu mengerti aku akan apa yang telah terjadi.
Aku begitu bergairah ketika mulai menyadari keberadaanku.
Aku ada di suatu tempat yang gelap, namun nyaman.
Aku melihat aku punya jari-jari dan jempol.
Aku cantik seturut perkembanganku,
tapi belum siap meninggalkan tempatku.

Aku menghabiskan sebagian besar waktuku dengan berpikir atau tidur.
Bahkan sejak hari-hari pertamaku,
aku merasakan ikatan istimewa antara engkau dan aku.
Kadang aku mendengarmu menangis, dan aku menangis bersamamu.
Kadang engkau berteriak dan memaki, lalu aku menangis.
Aku dengar Papa memaki balik.
Aku sedih dan berharap engkau akan segera baik kembali.
Aku heran mengapa engkau begitu sering menangis.

Suatu hari engkau menangis hampir sepanjang hari.
Pilu hatiku karenanya.
Tak dapat kubayangkan mengapa engkau begitu berduka.

Pada hari itu juga, hal yang paling mengerikan terjadi.
Suatu monster yang amat keji masuk ke tempat hangat dan nyaman di mana aku berada.
Aku sangat takut, aku mulai menjerit,
tapi tak sekalipun engkau berusaha menolong.
Mungkin engkau tak pernah mendengarku…

Monster itu semakin lama semakin dekat sementara aku terus berteriak,
“Mama, Mama, tolong aku…, Mama… tolong aku.”

Suatu teror yang ngeri aku rasakan.
Aku berteriak dan berteriak… hingga tak sanggup lagi.
Lalu monster itu mulai mencabik lenganku.
Sungguh sakit rasanya, sakit yang tak kan pernah dapat kuungkapkan dengan kata.
Monster itu tidak berhenti.
Oh… bagaimana aku harus mohon agar ia berhenti.
Aku menjerit sekuat tenaga sementara ia mencabik putus kakiku.

Sepenuhnya aku dalam kesakitan, aku sekarat.
Aku tahu tak kan pernah aku melihat wajahmu
atau mendengarmu membisikkan betapa engkau mengasihiku.
Aku ingin menghapus butir-butir air matamu.
Aku punya begitu banyak rencana untuk membuatmu bahagia, Mama…
Tapi aku tak dapat. Mimpi-mimpiku musnah sudah.

Walau menanggung sakit tak terperi
pedih dan pilunya hati kurasakan melampaui segalanya.
Lebih dari segalanya aku ingin menjadi putrimu.

Tak ada gunanya sekarang, aku meregang nyawa dalam sengsara tak terkatakan.
Hanya hal-hal buruk yang terlintas di benakku.
Begitu ingin aku mengatakan bahwa aku mengasihimu, sebelum aku pergi.
Tapi, aku tak tahu kata-kata yang dapat engkau mengerti.

Dan segera saja,
aku tak lagi punya napas untuk mengatakannya;
aku mati.

Aku merasa diriku terangkat,
seorang malaikat besar membawaku ke suatu tempat yang besar dan indah.
Aku masih menangis, tapi segala rasa sakit tubuhku sirna sudah.
Malaikat membawaku kepada Tuhan dan membaringkanku dalam pelukan-Nya.
Tuhan mengatakan bahwa Ia mencintaiku, dan bahwa Ia adalah Bapa-ku.
Lalu, aku merasa bahagia.
Kutanya pada-Nya, apa itu yang membunuhku.
Jawab-Nya,
“Aborsi, Aku menyesal anakku; karena Aku tahu bagaimana ngeri rasanya.”

Aku tidak tahu apa itu aborsi;
Aku pikir mungkin nama monster itu.

Aku menulis untuk mengatakan betapa aku mengasihimu…
dan mengatakan padamu betapa ingin aku menjadi putri mungilmu.

Aku telah berjuang sehabis-habisnya untuk hidup, aku ingin hidup…!
Kuat keinginanku, tapi aku tak mampu;
monters itu terlalu kuat…

Dicabik-cabiknya lengan dan kakiku dan akhirnya seluruh tubuhku…
Tak mungkin bagiku untuk hidup.
Aku hanya ingin engkau tahu bahwa aku berusaha tinggal bersamamu.
Aku tidak mau mati!

Juga Mama, berhati-hatilah terhadap monster aborsi itu.
Mama, aku mengasihimu…
Aku sedih engkau harus menanggung rasa sakit seperti yang kualami.

Berhati-hatilah,

Peluk cium,
Bayi Perempuanmu…

26 February 2011

SM#SH - Cenat Cenut



buat iseng-iseng, lucu-lucuan :D

blog friendster *_*

http://lala-odilia.blog.friendster.com/2008/08/ (blog bulan agustus'08)

http://lala-odilia.blog.friendster.com/2008/09/ (blog bulan september'08)

http://lala-odilia.blog.friendster.com/2008/10/ (blog bulan oktober'08)

http://lala-odilia.blog.friendster.com/2008/11/ (blog bulan november'08)

http://lala-odilia.blog.friendster.com/2008/12/ (blog bulan desember'08)

http://lala-odilia.blog.friendster.com/2009/02/ (blog bulan februari'09)

http://lala-odilia.blog.friendster.com/2009/03/ (blog bulan maret'09)

friendsternya udah di apus dari tahun lalu, blognya masih nyangkut ^__^

k a k a k

entah apa yg mereka pikirkan
entah pula apa yg mereka rasakan
apa mereka bahagia dgn saling menyakiti?
apa mereka sakit melihat yg dicinta pergi?

aku mungkin tak mengerti apa maksud kalian
tapi aku selalu berusaha ada untuk kalian

kalian itu sudah ku anggap kakak"ku
kalian yg selalu menasehati dan menghiburku
kalian yg juga menjagaku dr jauh

apa kalian tau, aku sedih saat kalian saling menyakiti
aku sedih saat kalian tak bisa bersama
tapi itu keputusan kalian, aku tak berhak mencampuri

aku hanya minta, berhentilah membohongi hati
berhentilah saling menyakiti, pergilah kalau ingin pergi
berlarilah kalau ingin berlari menjauh
hiduplah dengan jalan masing" kalau itu yg kalian mau

dimanapun, kapanpun, kalian tetap kakak"ku

23 February 2011

♥ mencintaimu ♥

suatu ketika terbesit dalam pikiranku
meninggalkanmu dalam kesendirian
karna lelah dengan keadaan ini

tetapi ketika berhadapan denganmu
pikiran itu runtuh begitu saja
hancur dan aku melupakannya

saat yang lain, seseorang menegurku
untuk memberimu pelajaran tentang kehilangan
supaya kau tidak lagi menyakitiku

sesaat aku ingin melakukannya
namun ketika melihat matamu
aku justru memelukmu erat dan tak ingin melepasmu

ketika aku ingin pergi berlari
dan berlalu dari hidupmu
saat itu juga, kakiku berlari ke arahmu
hatiku sendiri tak ingin melepasmu

ketika bersamamu, rasa sakit, sedih, kecewa itu
hilang begitu saja saat aku menyentuhmu
aku tak tahu mengapa jadi begini
yang ku tahu hanyalah ...

cinta tak pernah menuntut balas
cinta tak menaruh dendam
cinta tak ingin menyakiti
walau terkadang tak sengaja kita saling menyakiti

aku percaya, kau pun tak ingin melakukannya
aku selalu memaafkanmu
seperti kamu selalu memaafkanku

aku mencintaimu

31 January 2011

11 bulan : )

tanggal 28 kemaren tuh 11 bulanan gw sama masmur
tapiii, justru hari itu banyak kejadian yg ga enak
gw sm masmur berantem, sama sahabat berantem
malah pacar salah satu sahabat kecelakaan..

disitu justru gw cm bs ketus dan setres
disaat itu jg gw lg brantem sm nyokap
dan sampai gw bingung mw marah sama siapa lg
sampai hari sabtu kemaren..

gw legio, membuka rapat spt biasa
sbg ketua dan ga ada suster, gw kasih alukusio
dgn menatap sahabatku dgn ga enak
dan pacarku yg datang terlambat..

legio yg agak menyiksa krn ga ada suster
berasa membawakannya dgn stengah hati
krn msh dengan perasaan berkecamuk
dan tak terasa aku di sekap di ruang itu..

chinthia yg sudah keluar duluan tiba2 masuk lagi
membawa kue dan lilin (astaga! dirayain 2x ultahku)
tak menyangka krn ternyata dia sdh memaafkanku
dan disitu masmur mengatakan klo dia hny menipuku

sgala permasalahan kmaren, ternyata cm tipuan
utk mengerjaiku.. dan sukses!
ah bodohnya aku, tak sadar bahwa mereka memang
benar-benar menyayangiku dan memperhatikanku..

aku yg ga peka ini, minta maaf sama kalian smua
aku sayang kalian : )

27 January 2011

21 tahun

21 tahun hidup di dunia ini
bertemu dengan mereka
yang menyayangiku juga membenciku

siapapun mereka, mereka membantuku
membentuk diriku menjadi seperti ini
yang tau kelebihan dan kekuranganku

di malam pertama, di hari aku berumur 21
kira-kira pukul 8 malam
sahabat mendatangiku dengan sekotak
cookies birthday chocolate dan sebatang lilin :')

di depan pagar, aku mengucap doa dlm hati
dan sukses disiram air dari keran rumahku sendiri !!
dingin memang, tapi itu sangat membahagiakan :D

aku menyayangi kalian !! tapi kenapa aku terus yg disiram -_-

11 January 2011

happy best day ^_^

ulang tahun pacar = 10 januari :)

kemarin menjadi hari bersejarah buatnya,
karna pertama kalinya merayakan bersama sang pacar..
yaitu sayaaaaaa ^_^

senangnya, karna kmarin jg bersejarah buat ku
karna pertama kalinya bikin kue ultah buat pacar..

tanpa mandi, tanpa gosok gigi
mungkin agak sedikit bau iler
tapi dia suka kok kuenya.. haha

this is it : brownies kukus ala chef lala ^_^

06 January 2011

cahaya~

kamu ingat jam cahaya yg kamu ksh?
pas ditekan, terangnya sgt bercahaya
sampai setengah ruangan terang..

tapi makin lama cahaya itu redup
dan lama-lama menghilang..
akankah cintamu sperti itu?

hanya kamu dan waktu yg bisa menjawab
dan aku hanya bisa menantikan itu :)


04 January 2011

pagi-

tahukah kamu, pagi itu untuk apa?

pagi itu untuk mengejar mimpi indah semalam
pagi itu untuk menyusun rasa yg kemarin hancur
pagi itu untuk meraih kebahagiaan di depan mata
dan pagi itu untuk membagikan senyum (lagi)

hujan-

selalu ada kedamaian ketika hujan
dia selalu menumbuhkan kesejukan dihati
hujan membuang rasa sakit yg berkeping2
hujan meratakan pedih dan duka dihati

malam-

saat merangkai mimpi adalah ketika malam
menyusun keindahan yg akan dilukiskan esok
malam memberikan kedamaian jiwa
melukiskan ketenangan dan kebahagiaan

dua dunia

dengarkah engkau?
angin ini menghembuskan desahku
yg tak lagi bersemangat mengejarmu

maukah engkau, menghentikan langkahmu?
sejenak saja untuk berbalik dan memelukku
aku butuh itu..

setelah kau peluk aku, pergilah..
aku rela karna aku hanya butuh itu
pelukan terakhirmu untuk perpisahan kita

setidaknya ada yg ku ingat dari dirimu
pelukanmu yang terakhir
dan langkahku yang terhenti
karna aku akan berbalik arah menuju duniaku

01 January 2011

01.01.11

merry christmas 2010
and
happy nu year 2011

smoga kita menjadi pribadi yang baik
dengan semangat yang baru
Tuhan memberkatii ^^


________love u all________